Rabu, 07 Maret 2012

Peran Doa Orang-orang bagi Kesembuhan

Pagi ini, dalam email saya, ada tulisan ini dari seorang yang bernama Hindra Jaya, sumbernya dari mana tak begitu penting, dibanding isi nya yang sangat menggugah. Sebuah sentakan ... akan nilai sebuah perbuatan baik.

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke.  
Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang  terlelap 
dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat  menghampiri si 
pengusaha yang terbaring tak berdaya.
Malaikat memulai pembicaraan, “Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang 
berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan 
meninggal dunia!
“Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . ” kata si pengusaha ini dengan yakinnya.
Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.
Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan 
antusiasnya si pengusaha bertanya, “Apakah besok pagi aku sudah pulih? 
Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya 
lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa 
pasti bukan persoalan yang sulit”.
Dengan lembut si Malaikat berkata, aku sudah berkeliling mencari 
suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang 
berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat
kesembuhanmu”.
Tampa menunggu reaksi dari si pengusaha, si malaikat menunjukkan 
layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di 
layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada 
tetesan air mata di pipi mereka”.
Kata Malaikat, “Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu 
memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak 
putus-putus berharap akan kesembuhanmu”
Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, ” 
Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah 
yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak 
benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah 
Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah. Hamba 
tidak mampu membesarkan mereka seorang diri.”
Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya 
semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang 
istirahat”.
Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi 
pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia bukanlah 
suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya.. Malam 
ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.
Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, 
melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha 
ini,penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak 
mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !
Dengan setengah bergumam dia bertanya,”Apakah diantara karyawanku, 
kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa 
buatku?”
Jawab si Malaikat, ” Ada beberapa yang berdoa buatmu.Tapi mereka 
tidak Tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat 
ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan 
yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah”. Si 
pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang 
terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.
Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.
Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, 
Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu ! ! Kau tidak jadi 
meninggal,karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00″.
Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya 
siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan 
suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.
Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan. “Benar anakku, kau 
pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku 
tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk 
menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri. ”
“Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalauseorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah 
melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah 
kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti 
asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu. ”
Doa sangat besar kuasanya. Tak jarang kita malas. Tidak punya waktu.
Tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.
Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu 
hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin 
saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa 
dari orang-orang yang mengasihi dia.
Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan 
baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar