Minggu, 29 Januari 2012

Mengenal Empat Rasa Nyeri Paska Bersalin

Salah satu pengetahuan yang penting bagi pasutri muda adalah soal pernak-pernik Persalinan ... saya copas dari APIK

Paska bersalin tubuh ibu akan mengalami beberapa perubahan yang alami.
Perubahan ini merupakan serangkaian proses yang diperlukan tubuh untuk
pemulihan kondisi fisik dan penyesuaian dari masa hamil menuju masa
nifas dan menyusui. Ada beberapa perubahan yang sewajarnya dialami
oleh para ibu paska bersalin dan merupakan sesuatu yang tidak perlu
dicemaskan. Namun demikian kurangnya informasi tentang proses
perubahan yang terjadi tersebut akan menimbulkan rasa kuatir dan
bahkan ibu nifas merasa kurang nyaman akibat rasa nyeri yang kadang
dirasakan. Oleh karena itu perlu kita mengenal 4 Penyebab Nyeri Pada
Ibu Paska Bersalin berikut ini.

1. Nyeri pada perut ( rahim )

Pada saat hamil rahim seorang ibu akan membesar sesuai ukuran janin
yang dikandung. Begitu bayi lahir maka perlahan -lahan rahim akan
menyusut dan mengecil hingga sebesar buah pir kecil. Proses kembalinya
ke bentuk semula dari rahim ini disertai dengan rasa seperti kram pada
perut. Dalam kebidanan disebut dengan kontraksi rahim. Kontraksi rahim
ini diperlukan agar rahim dapat segera mengecil dan pembuluh darah
yang terluka saat lepasnya ari- ari dari dinding rahim dapat segera
menutup kembali ,sehingga tidak terjadi perdarahan. Kadang sensasi
nyeri seperti kram ini semakin terasa saat menyusui, ibu tak perlu
cemas karena justru dengan rangsangan hisapan bayi akan membantu
keluarnya hormon oksitosin yang membantu proses kontraksi rahim
tersebut. Maka tidak mengherankan bila ibu menyusui akan lebih cepat
pulih rahimnya dan terhindar dari resiko perdarahan juga. Gunakan
gurita yang nyaman, sering buang air kecil dan lakukan relaksasi nafas
bila nyeri atau kram tersebut muncul.

2. Nyeri payudara

Paska persalinan setelah dua atau tiga hari seorang ibu nifas akan
merasakan payudaranya mulai sedikit tegang dan penuh. Sekitar payudara
terasa nyeri sedikit dan membengkak. Pada keadaan ini payudara telah
memulai fungsinya memproduksi air susu bagi bayi. Produksi Asi
semakin hari akan semakin banyak, oleh karena itu dibutuhkan
penghisapan yang teratur dari bayi sejak lahir, yakni dengan inisiasi
menyusu dini. Pada beberapa ibu nifas ada yang mengalami pembesaran
kelenjar susu hingga di area sekitar ketiak. Tidak perlu kuatir itu
bukan penyakit atau kelainan, namun karena aktifitas hormon yang
memproduksi Asi bagi bayi. Bagian puting payudara juga akan sedikit
keras dan sensitif. Gunakan bra yang nyaman, Lakukan kompres hangat
pada sekitar payudara dan sering kosongkan ASI dengan menyusui untuk
meredakan keluhan nyeri.

3. Nyeri perineum dan bengkak pada vagina

Pada saat latihan duduk dan berjalan paska bersalin ibu nifas mungkin
akan mengalami keluhan sedikit nyeri pada sekitar jalan lahir baik
bekas luka jahitan maupun keluhan bengkak atau lecet pada vagina.
Tidak perlu cemas , pada keadaan dimana bagian tubuh mengalami
robekan maka syaraf di sekitar luka akan menjadi sangat peka dan
timbul nyeri, namun semakin aktif bergerak, rasa nyeri akan semakin
berkurang.

Pada keadaaan bengkak atau lecet pada sekitar vagina mungkin
sementara akan sedikit mengganggu kenyamanan ibu, tak perlu cemas hal
ini akibat penekanan kepala bayi saat lahir. Keadaan begkak pada
vagina secara perlahan akan mengempis dan kembali ke bentuk semula.
Lakukan relaksasi nafas panjang saat latihan duduk atau jalan agar
mengurangi nyeri. Yang perlu dilakukan adalah mengenakan pembalut
dengan tepat ,menjaga kebersihan luka jahitan, bila perlu lakukan
rendam air hangat untuk mengurangi keluhan nyeri.

4. Nyeri hemoroid atau ambein.

Pada saat mengejan melahirkan tak jarang menimbulkan hemoroid (
ambein ) yang diderita ibu sebelumnya menjadi keluar dari dubur dan
terasa nyeri. Dengan penanganan kompres rendam air hangat akan sangat
membantu mengurangi nyeri. Bila memang diperlukan bidan dan dokter
akan membantu menggunakan jelly pelumas untuk memasukkan kembali
hemoroid tersebut. Tetap menjaga kebersihan area sekitar dubur dan
jangan takut untuk buang air besar atau mengejan.

Semua penyebab nyeri tersebut dapat dikurangi dengan mengalihkan
perhatian pada perawatan bagi buah hati ibu. Bila semakin
terkonsentrasi pada rasa nyeri maka keluhan akan semakin terasa
mengganggu kenyamanan. Jalani semua dengan hati ikhlas sebagai seorang
ibu. Terapi atau pengobatan nyeri tidak selalu dibutuhkan sejauh ibu
mampu mengatasi dengan relaksasi dan memahami penyebabnya. Semoga
bermanfaat

Salam Hangat

Bidan Romana

-- 
Romana Tari
selengkapnya baca di:
http://www.kompasiana.com/bidancare

Tidak ada komentar:

Posting Komentar