Selasa, 07 Februari 2012

Jengkol Bermanfaat? Masa ??!

Nah ada yang luar biasa hari ini, kayaknya penulis berasal dari alumni IPB, tapi apapun, bagus juga buat kita simak tulisannya. Selamat menikmati ...

RAHASia di balik kenikmatan Jengkol


Apakah ini itu - Jengkol atau jering dalam bahasa latin Pithecollobium
Jiringa atauPithecollobium Labatum adalah tumbuhan khas di wilayah Asia
Tenggara, termasuk yang digemari di Malaysia, Thailand dan Indonesia
terutama di wilayah Jawa Barat yang seharinya dikonsumsi ±100 ton.
Jengkol termasuk tanaman polong-polongan. Buahnya berupa polong dan
bentuknya gepeng berbelit, berwarna lembayung tua. Biji buah berkulit ari
tipis dengan warna coklat mengilap. Jengkol dapat menimbulkan bau tidak
sedap setelah diolah dan diproses oleh pencernaan.

Kenapa Jengkol itu punya bau yang menusuk??? Tidak jauh dari penyebab kenapa
petai bau, penyebab bau itu sebenarnya adalah asam-asam amino yang
terkandung di dalam biji jengkol. Asam amino itu didominasi oleh asam amino
yang mengandung unsur Sulfur (S). Ketika terdegradasi atau terpecah-pecah
menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai
komponen flavor yang sangat bau, karena pengaruh sulfur tersebut. Salah satu
gas yang terbentuk dengan unsur itu adalah gas H2S yang terkenal sangat bau.

Bau yang ditimbulkan dari jengkol itu sebenarnya cukup mengganggu, terutama
bagi orang lain yang tidak ikut makan. Kalau yang makan, meskipun bau,
setidak-tidaknya sudah menikmati kelezatan jengkol. Tetapi bagi orang lain
yang tidak ikut merasakan, tetapi cuma kebagian baunya, akan merasa sangat
terganggu. Apalagi dengan air seni yang dikeluarkannya. Jika pemakan jengkol
ini buang air di WC dan kurang sempurna membilasnya, maka WC akan bau tidak
enak dan mengganggu ketenangan orang lain.

Manfaat Jengkol Bagi Tubuh Kita
Jengkol memiliki khasiat mencegah diabetes dan baik untuk kesehatan jantung.
Tanaman jengkol sendiri diperkirakan mempunyai kadar penyerapan air yang
tinggi dari dalam tanah.

"Pohon Jengkol diperkirakan dapat menyerap air lebih banyak dibanding
tumbuhan lain. Dengan kata lain dengan ditanaminya pohon Jengkol di
lereng-lereng gunung dan bukit disekitar sumber mata air di Bogor maka
kemungkinan besar terjadinya banjir akan sangat kecil." Begitu ujar Direktur
Hutan Pendidikan Gunung Walat, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor,
Dr. Ir. Supriyanto.

Jengkol merupakan juga mengandung kandungan Kalsium yang tinggi,

Jengkol merupakan sumber protein yang baik, yaitu 23,3 g per 100 g bahan.
Kadar proteinnya jauh melebihi tempe yang selama ini dikenal sebagai sumber
protein nabati, yaitu hanya 18,3 g per 100 g.

Kebutuhan protein setiap individu tentu saja berbeda-beda. Selain untuk
membantu pertumbuhan dan pemeliharaan, protein juga berfungsi membangun
enzim, hormon, dan imunitas tubuh. Karena itu, protein sering disebut zat
pembangun.

Protein juga memberikan efek menenangkan otak. Protein membantu otak bekerja
dengan cepat dalam menerima pesan. Bagi anak-anak, protein sangat berperan
untuk perkembangan tubuh dan sel otaknya. Pada orang dewasa, apabila terjadi
luka memar dan sebagainya, protein dapat membangun kembali sel-sel yang
rusak.

Jengkol cukup kaya akan zat besi, yaitu 4,7 g per 100 g. Kekurangan zat besi
dapat menyebabkan anemia. Gejala-gejala orang yang mengalami anemia
defisiensi zat besi adalah kelelahan, lemah, pucat dan kurang bergairah,
sakit kepala dan mudah marah, tidak mampu berkonsentrasi, serta rentan
terhadap infeksi. Penderita anemia kronis menunjukkan bentuk kuku seperti
sendok dan rapuh, pecah-pecah pada sudut mulut, lidah sulit menelan.

Remaja, wanita hamil, ibu menyusui, orang dewasa, dan vegetarian adalah yang
paling berisiko untuk mengalami kekurangan zat besi. Di dalam tubuh, besi
sebagian terletak dalam sel-sel darah merah sebagai heme, suatu pigmen yang
mengandung inti sebuah atom besi.

Jengkol juga sangat baik bagi kesehatan tulang karena tinggi kandungan
kalsium, yaitu 140 mg/ 100 g. Peran kalsium pada umumnya dapat dibagi
menjadi dua, yaitu membantu pembentukan tulang dan gigi, serta mengatur
proses biologis dalam tubuh.

Keperluan kalsium terbesar adalah pada saat masa pertumbuhan, tetapi pada
masa dewasa konsumsi yang cukup sangat dianjurkan untuk memelihara kesehatan
tulang. Konsumsi kalsium yang dianjurkan pada orang dewasa adalah 800 mg per
hari.

Kandungan fosfor pada jengkol (166,7 mg/100 g) juga sangat penting untuk
pembentukan tulang dan gigi, serta untuk penyimpanan dan pengeluaran energi.
Dengan demikian, sesungguhnya banyak manfaat yang diperoleh dari mengonsumsi
jengkol.

Kaya akan zat Gizi
Selain itu yang tak kalah penting diketahu, jengkol kaya akan zat gizi
Di luar urusan bau dan kandungan asam jengkolat penyebab keracunan, jengkol
sesungguhnya termasuk bahan pangan kaya gizi. Hasil penelitian
memperlihatkan, jengkol kaya karbohidrat, protein, vitamin A, B, dan C,
fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, dan
saponin. Bahkan, kandungan protein jengkol masih lebih tinggi daripada tempe
(18,3 gram per 100 gram bahan) yang selama ini disebut-sebut sebagai sumber
pangan nabati berprotein tinggi.

Dalam 100 gram biji jengkol, terkandung energi 133 kkal, protein 23,3 gram,
karbohidrat 20,7 gram, vitamin A 240 SI, vitamin B 0,7 mg, vitamin C 80 mg,
fosfor 166,7 mg, kalsium 140 mg, besi 4,7 mg, dan air 49,5 gram. Sebagai
catatan, angka kecukupan gizi vitamin C yang dianjurkan per hari adalah 75
mg untuk wanita dewasa dan 90 mg untuk pria dewasa. Ini berarti, untuk
memenuhi kebutuhan vitamin C per hari, kita cukup mengonsumsi jengkol
sekitar 100 gram.

Karena jengkol kaya akan zat besi, tidak heran jika jengkol sering
dianjurkan bagi para penderita anemia. Jengkol juga sangat baik bagi
kesehatan tulang karena tinggi kandungan kalsium, yaitu 140 mg/100 g. Peran
kalsium pada umumnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu membantu pembentukan
tulang dan gigi, serta mengatur proses biologis dalam tubuh. Dengan
demikian, di balik efek bau, sesungguhnya banyak manfaat yang diperoleh dari
mengonsumsi jengkol. Jadi, kenapa mesti takut makan jengkol?  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar