Kalau sudah jatuh sakit, baru kita seakan disentak bukan? Tahu-tahu tabungan yang susah payah di kumpulkan bisa mendadak menguap ditambah barang-barang kesayangan kita bisa hilang. Dari mana asalnya penyakit-penyakit itu? Salah satunya, penyakit dapat muncul karena pola makan kita yang keliru 'dan terlalu menuruti kemauan ego'. Atau bisa jadi konsep "Hidup hanya sekali. Maka nikmati saja selagi bisa." Ha ha ha, apapun kali ini ada satu seri lagi tulisan yang saya copas dari millis FCI Indonesia, asuhan Bu Andang dan Pak Wied. Mudah-mudahan bisa bermanfaat
Pola
Makan Segar..., siapa takut?
Konsep
pola makan segar sebenarnya sangat sederhana:
- Kebutuhan kalori dipernuhi dengan buah,(80% makanan yang dikonsumsi dalam sehari terdiri atas buah manis matang tak berlemak)
- Kebutuhan karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral dari buah dan sayur segar berwarna hijau. (20% makanan yang dikonsumsi dalam sehari terdiri atas sayur hijau segar berwarna hijau.)
Tetapi,
banyak orang berpikir bahwa pola
makan segar adalah pola makan yang terlalu ekstrim atau
terlalu keras (terlalu membatasi diri) sehingga sekalipun
banyak orang yang mulai menyadari akan manfaatnya dan juga mulai
berpikir betapa jelek apa yang mereka makan selama ini,
jarang sekali yang bergerak untuk melakukannya.
“Itu
mustahil” katanya. “Lagian, semua orang juga akan mati..., mati
dan hidup adalah di tangan Tuhan, jadi ngapain dipikirin, nikmati
hidup!” Trus, mereka juga menambahkan, “Kalau tidak berlebihan,
juga tidak apa-apa, apapun asal berlebihan tentu tidak baik!”
Jadi,
tidaklah mengherankan bila Anda sekarang mungkin masih merasa bahwa
pola makan segar itu “terlalu keras dan terlalu ekstrim” serta
belum ingin melakukannya, Anda adalah salah satu dari begitu banyak
orang.
Tetapi,
mengapa ada juga yang berhasil melakukannya? Apa beda mereka dengan
orang kebanyakan?
Pertama
: Mereka menyukainya. Mereka
suka dan menikmati makanan segar.
Kedua
: Mereka tidak merasa dibatasi, mereka merasa itulah
“kebebasan”, mereka melakukannya tanpa paksaan dari
siapapun termasuk dari diri sendiri.
Ketiga
: Mereka sangat mengerti bagaimana memulainya dan juga
memahami konsepnya yang sesungguhnya sangat-sangat-sangat
sederhana, yaitu : “makin sederhana, makin pendek
prosesnya atau tidak diproses, tentu makin baik”
Anda
ingin seperti mereka tetapi tidak suka makan sayur, apalagi sayur
segar berwarna hijau?
Hehehehehe....,
juga sangat banyak yang tidak suka makan sayur hijau apalagi yang
segar. Padahal sayur segar berwarna hijau yang dikenal dengan ‘leafy
greens’ merupakan makanan penyempurna bagi kita. Banyak
orang yang semula sakit parah menjadi cepat sembuh setelah banyak
makan sayur segar berwarna hijau.
Selain
tubuh makin punya kesempatan menyembuhkan sendiri, enzim
matahari, yang hanya terdapat pada dedaunan
segar dan berwarna hijau yang terkumpul ketika proses fotosintesa,
benar-benar akan membantu aktifitas pemulihan tubuh tersebut.
Bagaikan pelumas dan penaik oktan pada roda gerigi di mesin, bersama
dengan kalori dari buah, enzim matahari dari dedaunan hijau segar
tersebut akan segera membuat tubuh bergairah dan mengalami kondisi
terbaik sepanjang hidup kita.
catatan
:
pembahasan
ini terutama ditujukan bagi mereka yang masih merasa sehat (bukan
yang sedang sakit atau terlalu sangat gemuk)
Bagaimana
cara menyukai sayuran segar berwarna hijau?
Pertama
: adalah banyak mengkonsumsi buah manis, matang,
segar dan tak berlemak Perbanyak makan buah semacam
itu pada tiap kesempatan.
Sekurangnya, penuhi sarapan
kita dengan hal buah manis segar tak berlemak tersebut. Mulai makan
siang dengan juga buah manis segar tak berlemak itu. Cari
yang * murah* dan yang *sedang musim* karena alam
setempat tahu dan menyediakan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh
tubuh di tempat Anda berada. (Pada saat musim hujan tengah menjadi,
banjir di mana-dimana, ketika itu sedang musim mangga, manggis,
rambutan dan banyak buah manis yang lain; alam sengaja memberikan
yang terbaik untuk tubuh kita).
Cari
buah yang Anda benar-benar sukai, makan sampai benar-benar
kenyang tetapi jangan dipaksakan karena tubuh akan memberikan
sinyal kepuasan yang tepat atas kebutuhan Anda.
Makin
hari, makin perbanyak porsi buah segar
yang Anda makan.
Penuhi
kebutuhan kalori dan energi kita dari buah segar. *Jaga, jangan
sampai berat badan turun lebih dari 3% sebulan*, karena selain
terutama lemak, penurunan berat badan selalu juga disertai dengan
pengurangan masa otot dan tulang.
Selain
banyak makan buah, lakukan latihan beban dan olah raga
yang tepat agar masa otot dan tulang tidak berkurang! Bahkan,
dengan olah raga yang tepat, berbarengan dengan pola makan yang
baik, yang tidak menguras kalsium dan mineral tubuh yang lain, masa
otot dan tulang akan bisa menjadi lebih padat dan lebih baik.
Kedua
adalah *buat green smoothies*.
Ada
berbagai cara membuat *green smoothies*. Siapkan sayur segar
berwarana hijau yang akan kita pakai. Blend (bisa dengan
blender, atau gunakan slow juicer) sayur
segar berwarna hijau dengan tambahan *tomat, nenas,
pepaya, atau pisang*. Pilih Anda yang suka, empat buah contoh
itu mampu menetralisir aroma yang mungkin selama ini Anda kurang
sukai.
Tiap
hari, makin tambahkan porsi dedaunan hijau segar tersebut
hingga mencapai sekitar 200 gram per hari atau 2 genggam per
hari. Kita bisa melakukannya dalam beberapa gelas green smoothies,
*tidak perlu langsung menghabiskannya*.
Untuk
menimbulkan selera, masukkan buah lebih
banyak supaya warnanya tidak kelihatan terlalu hijau pekat, terutama
yang mula-mula sudah “mual’ melihat warna hijau.
(catatan
: kacang panjang, timun hijau bukan termasuk dedaunan, jadi
tidak
masuk dalam hitungan kita yang 20%).
masuk dalam hitungan kita yang 20%).
Apa
lagi selain green smoothies?
Apa
yang terjadi setelah kita melakukan dua hal itu, yaitu sudah
terbiasa melakukan 80% buah manis segar matang ‘tak berlemak’
dan 20% sisanya terdiri atas sayuran segar berwarna hijau?*
Ini
adalah bagian lanjutan dari pembahasan sebelumnya
(1):
https://groups.google.com/forum/?fromgroups#!topic/segarbugarsepanjan... tentang : “konsep pola makan segar”, “walaupun kelihatan sulit, tetapi mengapa ada juga yang berhasil menerapkan pola makan segar?”, “sekalipun mungkin kita tidak menyukainya, mengapa sayur segar berwarna hijau sangat penting untuk tubuh kita?”
https://groups.google.com/forum/?fromgroups#!topic/segarbugarsepanjan... tentang : “konsep pola makan segar”, “walaupun kelihatan sulit, tetapi mengapa ada juga yang berhasil menerapkan pola makan segar?”, “sekalipun mungkin kita tidak menyukainya, mengapa sayur segar berwarna hijau sangat penting untuk tubuh kita?”
(2):
https://groups.google.com/forum/?fromgroups#!topic/segarbugarsepanjan... tentang : “bagaimana menyukai sayuran hijau”
https://groups.google.com/forum/?fromgroups#!topic/segarbugarsepanjan... tentang : “bagaimana menyukai sayuran hijau”
Selain
green smoothies, kita juga bisa membuat *aneka salad segar*.
Sayur hijau segar apapun bisa kita pakai, misalnya : bayam, selada
merah, selada keriting, lettuce, romaine, bayam inggir dst.
Buat
*dressing* tanpa garam, tanpa bawang, hindari madu dan
gula, misalnya :
- blender campuran apukad (maksimal separuh saja) dan tomat ceri
- blender campuran pepaya manis, daun romaine dan sedikit biji mete segar (maksimal 6 biji)
- blender campuran jambu manis, tomat matang (yang kulitnya sudah tidak begitu mengkilat tapi belum busuk), semangka, taburan biji wijen
- dari sisa green smoothies yang belum kita minum, tambahkan sedikit sekali potongan bit merah dan/atau sedikit taburan biji mete yang sudah dihancurkan kasar
Buka
pembahasan yang lalu tentang “Bagaimana Menikmati Makanan Tanpa
Garam”
di https://groups.google.com/forum/?fromgroups#!topic/segarbugarsepanjan...
di https://groups.google.com/forum/?fromgroups#!topic/segarbugarsepanjan...
*Apa
yang terjadi setelah kita melakukan dua hal itu, yaitu sudah terbiasa
melakukan 80% buah manis segar matang ‘tak berlemak’ dan 20%
sisanya terdiri atas sayuran segar berwarna hijau?*
Pada
saat itu kita sudah kehilangan selera mengkonsumsi *‘makanan
yang tidak baik’* yang sesungguhnya *‘bukan
makanan untuk kita’*. Semua sensor perasa dan
kepuasan pada tubuh kita berfungsi kembali jika sudah
beberapa lama kita tidak mengiritasinya dengan bumbu-bumbu
seperti garam, merica, makanan pedas, MSG dst serta tidak
memberikannya obat penenang syaraf berupa tepung seperti : nasi, ubi,
jagung, roti, cake, gorengan dst.
Enzim
matahari dari sayur hijau segar
akan membuat semua sensor perasa akan makanan yang sesuai
dengan tubuh menjadi makin peka. Tubuh kita akan memberi tanda
apa yang kita perlukan, dan sungguh ajaib, apa yang kita perlukan itu
juga akan mudah kita dapati di pasar, di toko buah atau di tempat
manapun. Tidak percaya? Coba *lakukan persiapan makanan
sendiri,*pergilah ke toko buah, pasar atau tempat buah dan sayur
dan biarkan tubuh yang memilihnya sendiri.
*Sulit
mempersiapkannya karena tidak ada “warung yang menyediakan” atau
tidak ada yang ‘membuat masakan untuk kita’?*
*Bukan
sulit*, hehehehe, *tapi Anda belum
memulainya*. Kalau dulu mungkin kita perlu bantuan orang
atau restoran atau warung untuk mempersiapkan, sekarang kita tidak
perlu, tinggal beli buah, beli sayur dan siapkan blender atau slow
juicer di rumah. Kita tidak perlu lagi kompor, banyak piring dan
mangkuk, rice cooker, wajan penggorengan, gas, bahkan juga pembantu
rumah tangga untuk itu. Lagi-lagi, *lakukanlah sendiri*.(kelak
pelan-pelan, blender dan/atau slow juicer pun sudah tidak kita
perlukan lagi)
*Tidak
sempat?*
Masak
sih? Baca tulisan sepanjang ini saja masih sempat, aneh kalau
menyiapkan makanan untuk diri sendiri tidak sempat, lagi pula kita
sebenarnya tinggal memilih dan beli lalu menaruhkannya.
Jangan beli banyak-banyak supaya tidak perlu kulkas untuk
menyimpannya. Apapun, pendinginan juga akan mengurangi kualitas
buah dan sayur segar. Biasakan untuk membelinya tiap
hari ketimbang menyimpannya di rumah terlalu banyak.
Daripada
pergi ke restoran atau pesan masakan dengan berbagai resiko sangat
buruk, mending bawa buah segar atau sayur segar ke kantor atau ke
tempat kerja. Daripada kita harus pergi ke warung pada waktu
istirahat makan siang, kita bisa tetap tinggal di tempat, makan
barang bawaan kita yang terdiri atas buah dan sayur segar. Kita akan
punya waktu tersisa untuk beristirahat dengan tidur sejenak. Sungguh
nyaman hidup ini bukan?
*Sulit
bersosialiasi?*
*Bagaimana
Mengajari Anak-anak?*
*Harga
buah segar matang manis dan sayur segar berwarna hijau jauh
lebih
mahal?*
mahal?*
*Sulit
mencari buah segar matang manis dan sayur segar berwarna hijau?*
*Sulit
bersosialiasi?*
Yang
ini memang nampak benar, tapi kesulitan ini juga bisa kita
manfaatkan. Dengan bertindak yang mungkin dianggap aneh oleh orang
kebanyakan, mereka akan menjadi bertanya apa yang kita makan, kenapa
kita makan seperti itu.
Lalu,
kalau kita kelihatan menjadi lebih sehat, segar, bugar, bersemangat
dan keren, niscaya mereka akan mendukung dan ikutan melakukannya.
Kebiasaan monyet untuk meniru yang lain melakukan sesuatu juga akan
dilakukan mereka. Bayangkan orang sekantor, orang-orang di lingkungan
kita, melakukan hal yang sama, semua melakukan pola makan segar.
Alangkah indahnya, alangkah kerennya mereka dan kita semua!
*Bagaimana
Mengajari Anak-anak?*
Mulai
dari diri kita sendiri. Sudahkah kita sepenuhnya melakukan pola makan
segar? *Kalau sudah*, barulah berpikir untuk anak-anak atau orang
lain. Siapkan *aneka macam* buah manis segar matang tak berlemak tiap
hari di rumah, terutama pada pagi hari. Kurangi garam dan bumbu pada
tiap masakan yang ada di rumah. Hindari sama sekali produk hewani.
Siapkan
juga aneka sayur segar hijau di rumah dan buat greensmoothies untuk
diri sendiri atau siapa saja yang mau.
Biarlah
mereka belajar dan mengikuti proses alami yang indah ini. Jangan
punya target ketat, biarlah semua berjalan dengan sendirinya. Tubuh
mereka akan memilih yang terbaik jika kita menyediakannya.
Ajak
anak-anak ke toko buah atau pasar atau mana saja untuk memilih buah
kesukaannya masing-masing.
Banyak
kegagalan yang terjadi karena mereka melakukan dengan membatasi atau
mengekang atau bahkan mengenalikan diri atau merasa berpuasa, padahal
pola makan segar adalah pola pembebasan diri. Kita akan membebaskan
dan mengaktifkan kembali sensor tubuh atas rasa yang sesungguhnya.
Lagi-lagi
mulailah dengan*beli sendiri* buah manis matang tak berlemak
kesukaan kita. Berikanlah tubuh kebebasan untuk memilih sendiri di
toko buah, warung atau pasar. Makan sebanyak mungkin tanpa dicampur
dengan makanan diproses atau sayur segar sebelum kita merasa lapar.
Lakukan pada pagi hari, ulang lagi pada siang hari. Masih lapar,
makan lagi dan tambahkan jus sayur atau green smoothies pada siang
hari dan sore hari.
Dengan
cara ini, tubuh secara perlahan akan otomatis mengurangi keinginan
untuk mengkonsumsi gorengan, garam atau makanan berlemak serta
keinginan untuk makan makanan matang. Makin berkurang bumbu (garam,
merica dst) yang kita makan makin cepat sensor tubuh kita aktif
kembali.
Makin
muda usia kita, makin mudah sensor itu menjadi pulih dan aktif
kembali.
Dari
beberapa catatan praktisi pola makan segar yang juga mendidik anaknya
melakukan pola makan segar sejak dalam kandungan, bisanya dengan
sendirinya
- mereka akan menolak (memuntahkan kembali) gorengan, ice cream dan makanan berlemak
- mereka akan memilih buah-buah manis tak berlemak yang sedang musim
- mereka juga akan menolak nasi, bahkan juga bubur dan tajin
Mereka,
yang masih mengkonsumsi makanan yang diproses dan aneka macam bumbu,
adalah mereka yang justru mengekang tubuh untuk mendapatkan rasa yang
sangat nikmat yang diberikan alam.
Berikan
kebebasan bagi tubuh kita! Jangan kekang dia dengan berbagai macam
bumbu, jangan berikan obat penenang berupa tepung (nasi, roti, gluten
dst), jangan paksa tubuh untuk bekerja terlalu keras melawan racun
dari produk hewani.
*Dan...,
akhirnya..... makanlah sepuas mungkin tanpa peluh bercucuran dan
tanpa kecapaian, apalagi mengantuk. *Dapatkan semangat, kesegaran dan
vitalitas dari makanan dan bukan kekenyangan, kecapaian dan kantuk.
*Harga
buah segar matang manis dan sayur segar berwarna hijau jauh lebih
mahal?*
Lagi-lagi
kembali mari kita pertimbangkan, “lebih mahal ketimbang apa?”
*Sulit
mencari buah segar matang manis dan sayur segar berwarna hijau?*
Mengapa
sulit? Di manakah Anda mencarinya? Di apotik, toko buku atau toko
bahan bangunan? Hahahahah...., pergilah ke toko buah, ke
pasar, ke tempat yang jual buah, pasti gampang mendapatkannya.
Masih
kos? Juga gampang, pasti ada yang jualan buah segar di situ. Jauh?
Benarkah jauh, atau memang nasi goreng di dekat kos lebih merangsang
nafsu makan? Boleh lah makan, siapa yang bisa melarang? Tapi, coba
cari buah manis yang kita suka dulu dan makan sebanyak mungkin
sebelum nasi goreng.
Trus,
“membuat pengeluaran tinggi...?”,
sudah beli buah lalu beli nasi goreng. Hehehehe..., setelah banyak
makan buah, nafsu kita makan nasi goreng berkurang..., maka ya
“lupain” saja nasi goreng tadi, dan beli buah lagi.
Bagaimana
dengan sayur hijau segar? Cari ke pasar atau ke tempat pasar swalayan
terdekat. Tidak ada yang organik? Oke, yang tidak organik pun
jadilah, cuci dengan air mengalir yang bisa diminum.
Kerja?
Haahahha..., Anda kerja untuk apa? Salah satunya untuk makan bukan?
Mengapa tidak kita persiapkan yang murah dan sederhana untuk makanan
kita? Sudah punya gaji masak tidak sempat mencari dan beli buah segar
dan sayur hijau segar.
Sibuk
dengan pekerjaan, banyak janji? Baiklah kalau yang ini, lebih baik
tidak makan ketimbang terus menimbun makanan kurang baik. Cari buah
yang bisa langsung dimakan atau menyuruh orang untuk mendapatkannya.
Kita bisa bekerja sambil makan buah bukan?
*Makanan
segar tidak merangsang nafsu makan?*
Tepat
sekali! Karena makanan segar tidak merusak sensor kepuasan tubuh maka
makanan segar *tak akan* membuat kita bernafsu makan, kita secara
alami akan makan secukupnya saja. Mereka yang bernafsu makan akan
cenderung makan terus tanpa pernah puas dan akhirnya berkeringat,
kecapaian, ngantuk dan tetap kekurangan nutrisi. Mereka menjadi
bernafsu makan karena makanan yang mereka makan tidak pernah
memberikan kecukupan nutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh.
tubuh.
*Masih
ada dalih lain lagi sehingga membuat kita tidak segera melakukan pola
makan segar?*
Mohon
tanggapan, agar kita bisa saling berbagai pengalaman bagaimana
mengatasinya dan tentu saja, marilah kita semua menjadi sangat sehat,
penuh vitalitas, bugar, segar, bercahaya, tidak mudah sakit dan
kerennnnn.......!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar